Thursday, August 5, 2021

11:50 AM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Erzaldi Rosman Minta Masukan Influencer guna Kembangkan Wisata di Bangka Belitung.

Erzaldi Rosman Minta Masukan Influencer guna Kembangkan Wisata di Bangka Belitung


Erzaldi Rosman Minta Masukan Influencer guna Kembangkan Wisata di Bangka Belitung

Posted: 04 Aug 2021 10:30 AM PDT

Erzaldi Rosman Minta Masukan Influencer guna Kembangkan Wisata di Bangka Belitung.lelemuku.com.jpg

PANGKALPINANG, LELEMUKU.COM - Konsep dua pulau satu hati, 'luar biasa' menjadi kekuatan baru bagi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk mempromosikan ragam pariwisata. Gubernur Babel, Erzaldi Rosman dan Istri, Ketua Dekranasda Melati Erzaldi bertemu dengan Keenan Pearce dan Daffa Wardhana di Taman Mangrove Munjang Kurau Barat, Kabupaten Bangka Tengah, Rabu 26 Mei 2021.

Gubernur Babel secara pribadi mengundang kedua influencer Indonesia ini untuk mendapatkan masukan. Masukan ini akan digunakan untuk menyusun konsep kepariwisataan Babel dengan dasar histori sejarah, lingkungan, kelestarian alam, dan budaya yang dimiliki Babel.

Gubernur Erzaldi mengatakan, hasil kunjungan mereka ke Babel selama tiga hari akan dikolaborasikan dengan rencana induk pariwisata Babel yang telah disusun.  "Pendapat Keenan dan Daffa diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk perubahan yang signifikan dan kemajuan pariwisata Babel terkhusus pariwisata di Pulau Belitung agar dapat lebih maju," ungkapnya.

Ketua Dekranasda Melati Erzaldi juga ikut mendampingi dua influncer berkunjung ke Mangrove Mujang yang dikelola oleh HKM (Hutan Kemasyarakatan) Gempa 01 (Gerakan Masyarakat Pecinta Alam).

Selain melihat langsung potensi di Mangrove Munjang, kedua influencer ini juga diajak mencicipi hasil tangkapan laut Desa Kurau dan menanam pohon bakau. "Kami menanam pohon bakau masing-masing satu untuk satu orang, mudah-mudahan menjadi modal amalan di akherat kelak," ujar Gubernur Babel yang akrab dipanggil Bang ER ini.

Melati Erzaldi menuturkan, kedua influencer ini sangat peduli dengan budaya dan mengangkat budaya Indonesia untuk mendunia. Dengan melihat langsung, keduanya dapat menemukan konsep pariwisata yang lebih menjual untuk wisatawan domestik hingga mancanegara. "Sejalan dengan visi misi kami, bagaimana kekuatan Budaya Babel dapat terangkat. Bukan hanya bicara tentang ukiran dan kain tetapi juga makanan, tarian dan sebagainya," katanya.

Melati Erzaldi berharap usaha ini menjadi sesuatu yang membawa Babel lebih terkenal dan lebih mendunia lagi.  "Dua pulau satu hati," ujarnya bersama gerakan tangan.  Ketua HKM Gempa 01 Yasir bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Babel, Syaifuddin turut serta dalam kunjungan tersebut.(Tempo)

Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 10 Miliar di Bangka Belitung

Posted: 04 Aug 2021 10:26 AM PDT

Polisi Gagalkan Penyelundupan Benih Lobster Rp 10 Miliar di Bangka Belitung.lelemuku.com.jpg

 JAKARTA, LELEMUKU.COM - Polisi menggagalkan upaya penyelundupan 13 kotak berisi benih lobster secara ilegal di perairan Karang Ular, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung. Total benih lobster yang akan diselundupkan mencapai 67.600 ekor dengan taksiran harga Rp 10,14 miliar.

Tiga orang kemudian telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Rinto (motoris), Resad dan Mat Diah (anak buah kapal). Akan tetapi, polisi memastikan kasus ini akan terus dikembangkan.

"Kasus lobster (akan) dikembangkan, sudah berapa kali melakukan, siapa pendananya, siapa penerimanya, bagaimana cara mendapatkan lobster, penangkaran, bahan, dan lain-lain," kata Kapolda Bangka Belitung Inspektur Jenderal Anang Syarif Hidayat saat dihubungi di Jakarta, Rabu, 21 Juli 2021.

Sebelumnya, penangkapan dilakukan oleh Direktorat Polisi Perairan dan Udara, Polda Bangka Belitung. Pada Senin, 19 Juli 2021, pukul 22.30 WIB, polisi mengamankan 1 unit speed boat lidah mesin penggerak 40 PK berserta tiga tersangka di dalamnya.

Para tersangka membawa benih lobster dengan jenis Mutiara dan Pasir. Ketiga tersangka berasal dari Desa Sungsang, Kecamatan Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Penangkapan kemudian dilakukan ketika para tersangka sedang menunggu kapal lain akan menerima baby lobster tersebut. Setelah di sita, penghitungan pun dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Belitung.

Di dalam 13 kotak tersebut, terdapat masing-masing 26 kantong. Setiap kantong berisi 200 ekor. Sedangkan harga 1 ekor sekitar Rp 150 ribu. Sehingga, taksiran harganya mencapai Rp 10 miliar lebih.

Selanjutnya, barang bukti benih lobster ini kemudian dikembalikan ke perairan du Pulau Ketawai, Bangka Tengah oleh Balai Karantina Dinas Kelautan dan Perikanan setempat. (Tempo)