Wednesday, August 8, 2018

12:51 PM
Silahkan klik tulisan atau gambar untuk lanjut membaca Puskesmas jati Rahayu giat laksanakan Pokja TB,paru & HIV.

Puskesmas jati Rahayu giat laksanakan Pokja TB,paru & HIV


Puskesmas jati Rahayu giat laksanakan Pokja TB,paru & HIV

Posted: 07 Aug 2018 09:45 PM PDT

Bekasi SKI Terkait adanya kasus TB Paru,dan bahaya HIV diwilayah kerja UPTD Puskesmas jati Rahayu kec Pondok Melati langsung melaksanakan pembentukan Pokja yang dilaksanakan di aula kelurahan jati Rahayu.Senin 6/8/18

Tim penggerak Pokja, puksekemas jati Rahayu Lestiani menyatakan, pembentukan tim Pokja yang diprakarsai dinas kesehatan puskesmas jati Rahayu ,bertujuan memberikan konseling dan pemaparan bahaya penyakit TB paru dan pemahaman tentang Bahaya HIV ,kepada kader posyandu,porum Rw dan karang Taruna ujar lesti

Saya berharap dengan dibentuknya nya Pokja kelurahan jatirahayu Para, kader pos yandu,Forum RW,beserta Karang Taruna dapat memberikan pemaparan kepada warga ,dan masyarakat sekitar. ada 38 kasus,dari bulan Januari 2018 sampai saat ini yang kami dapatkan dalam penanganan kasus TB,paru sendiri kami selalu memberikan penanganan serius bagi penderita TB, paru, tandasnya dengan dibentuknya Pokja ,forum RW,dan para kader posyandu dapat menjadikan kepanjangan Tangan UPTD Puskesmas untuk pencegahan penyakit TB paru dan penderita HIV data yang kami dapat di tahun 2017 ,ada 10,Pasien penderita HIV, tandasnya.

Hal senada disampaikan Lurah jati Rahayu. Amirudin S,ap MM "kami selalu memberikan dukungan dan apresiasi,kepada UPTD puskesmas, jati Rahayu,dengan di bentuknya Pokja ini agar dapat, mengurangi sekaligus meminimalisir penyakit TB paru,dan HIV ,yang ada di wilayah kelurahan jati Rahayu pungkasnya.(Egi )


Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Puskesmas jati Rahayu giat laksanakan Pokja TB,paru & HIV . Silahkan membaca berita lainnya.

Puskesmas jati Rahayu giat laksanakan Pokja TB,paru & HIV

Posted: 07 Aug 2018 09:25 PM PDT

Bekasi SKI - Terkait adanya kasus TB Paru,dan bahaya HIV diwilayah kerja UPTD Puskesmas jati Rahayu kec Pondok Melati langsung melaksanakan pembentukan Pokja yang dilaksanakan di aula kelurahan jati Rahayu.Senin 6/8/18 Tim penggerak Pokja, puksekemas jati Rahayu Lestiani menyatakan, pembentukan tim Pokja yang diprakarsai dinas kesehatan puskesmas jati Rahayu ,bertujuan memberikan konseling dan pemaparan bahaya penyakit TB paru dan pemahaman tentang Bahaya HIV ,kepada kader posyandu,porum Rw dan karang Taruna paparnya. Dan nantinya para kader pos yandu,porum RW,beserta karang Taruna dapat memberikan pemaparan kepada warga ,dan masyarakat sekitar. ada 38 kasus,dari bulan Januari 2018 sampai saat ini yang kami dapatkan dalam penanganan kasus TB,paru sendiri kami selalu memberikan penanganan serius bagi penderita TB, paru, tandasnya dengan dibentuknya Pokja ,forum RW,dan para kader posyandu dapat menjadikan kepanjangan Tangan UPTD Puskesmas untuk pencegahan penyakit TB paru dan penderita HIV data yang kami dapat di tahun 2017 ,ada 10,Pasien penderita HIV, Lurah jati Rahayu. Amirudin S,ap MM "kami selalu memberikan dukungan dan apresiasi,kepada UPTD puskesmas, jati Rahayu,dengan di bentuknya Pokja ini agar dapat, mengurangi sekaligus meminimalisir penyakit TB paru,dan HIV ,yang ada di wilayah kelurahan jati Rahayu pungkasnya.(Egi ) -- Kirim dari Fast Notepad


Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Puskesmas jati Rahayu giat laksanakan Pokja TB,paru & HIV . Silahkan membaca berita lainnya.

Geger !!.Timsel Bawaslu Diduga Terima Uang, Peserta Minta Batalkan Hasil dan Seleksi Ulang

Posted: 07 Aug 2018 09:12 PM PDT

                    Ket Foto : Istimewa

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN l         PALEMBANG  - Seleksi penerimaan calon anggota Bawaslu Kabupaten/Kota yang diharapkan dapat menghasil calon pengawasan pemilu yang berkompeten, tidak berjalan dengan semestinya. 

Pasalnya, dalam perekrutan calon komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada wilayah 1 Provinsi Sumsel tidak transparan, karena diduga oknum tim seleksi (Timsel) Bawaslu diduga  meminta sejumlah uang kepada peserta untuk lulus 10 besar.

Kepada awak media, salah satu peserta dari wilayah 1 yang meliputi kabupaten OI, OKI,OKU raya, Muara Enim, Prabumulih, Lahat, Pagaralam dan Empat Lawang mengungkapkan bahwa dirinya diminta uang oleh salah satu oknum Timsel untuk masuk 10 nama yang direkomendasikan Timsel ke Bawaslu Sumsel.

"Nominalnya bervariasi tergantung jumlah kuota Komisionernya. Jika daerah Komisionernya berjumlah 5 orang kisaran uangnya 40-50 juta, dan untuk yang 3 Komisioner bisa mencapai 100 juta," kata salah satu peserta yang minta dirahasiakan namanya kepada Detik Sumsel di Palembang, Rabu(8/8).

Ia menjelaskan bahwa salah satu rekannya yang saat ini masuk 10 besar, telah mengirimkan uang via transfer kepada Timsel dengan besaran Rp20 juta, namun uang yang diminta kurang sehingga diminta lagi Rp 30 jutaan. Dan dirinya tidak ikut mentransfer karena tidak memiliki uang. 

"Mulai dari awal sampai akhir sudah kental dengan transaksional, dan telah ada yang mengatur. Seleksi ini telah ada yang mengkondisikan. Mereka melakukan ada yang secara terang - terangan (Via Tranfer rekening pribadi), ada yang melewati orang-orang oknum," ungkapnya sembari menunjukkan bukti transfer. 

Dikatakan, ia melakukan langkah selanjutnya, dengan melaporkan oknum - oknum tersebut ke Ombusman dan KIP Sumsel.

"Saya minta seleksi ini dibatalkan dan diulang kembali. Tes kesehatan dan wawancara ini telah dikondisikan, dan mereka telah mengetahui siapa siapa saja yang lulus," singkatnya

Terkait hal tersebut Ketua Tim Sel Wilayah I Provinsi Sumatera Selatan, Prof Indawan Syahri tidak mau berkomentar. 

"Maaf, saya lagi rapat bersama pihak Rektorat,"ujar Prof Indawan Syahri ketika dihubungi Media

Sama Halnya dengan Sekretaris Timsel Wilayah I, Tommy Indriadi Agustian tidak mau menjawab ketika dihubungi via telpon maupun SMS.

Tidak jauh sama berbeda dengan Timsel Wilayah II, Dr. Mada Apriandi Zuhir tidak mau berkomentar.  "Maaf saya lagi rapat," singkatnya ketika mengakat telpon.[Raharja]
Editor  : Raharja
Penanggung Jawab Berita  : Obor Panjaitan


Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Geger !!.Timsel Bawaslu Diduga Terima Uang, Peserta Minta Batalkan Hasil dan Seleksi Ulang . Silahkan membaca berita lainnya.

PAMMI Ngopi Bareng Bersama Forkompimda, Kapolres dan Dandim Ternyata Bisa Nyanyi Dangdut.

Posted: 07 Aug 2018 06:26 PM PDT

Kapolres dan Dandim 0815 saat bernyanyi lagu dangdut didampingi Agung juanda dan wibowo


Mojokerto, Sekilasmedia. Com-Suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan saat ngopi bareng Forkompimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) bersama PAMMI(Persatuan artis Musik melayu dangdut Indonesia) Mojokerto yang digelar dipelataran kantor dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mojokerto, Selasa (7/8), Dandim dan Kapolres sempat nyanyi lagu dangdut dengan merdu.

Kerja bareng antara Dinas Perpustakaan dan Arsip Kab Mojokerto bersama PAMMI, telah membuat jadwal acara yang  digelar secara rutin tiap hari selasa ini, bertemakan " Pustaka Ngopi bareng bersama forkompimda" setiap bulan mengajak para OPD sambil ngopi dan bernyanyi dangdut serta pemaparan terkait pembangunan dikabupaten Mojokerto disegala bidang, semua bisa diomong diforum tersebut, sesuai dengan bidangnya masing -masing.

Pustaka Ngopi Bareng kali ini merupakan acara yang perdana, selain hadir para musisi dan penyanyi dangdut, kali ini nampak hadir Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi,SH,Kapolres Mojokerto AKBP Leonardo Simarmata, Komandan Kodim 0815 Letkol Kav Hermawan W, Komandan Resort Militer (Danrem) 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) Mojokerto,  Kolonel ARM Budi Suwanto, Kadisporabudpar Joko Widyanto, Asisten 1 Didiek, Kasatpol PP Suharsono, Kasubag humas Kab Alfiah Ernawati, Kadis Perpustakaan dan Arsip H Ustadzi Rois, Sekretaris Pammi Nyoto Wibowo bersama ketuanya Hj Erma Muarofah.
Jajaran Forkompimda saat ngopi bareng bersama Pammi

Dalam kesempatan kali ini Kapolres mendapatkan piagam penghargaan dari Kantor dinas Perpustakaan dan arsip, atas peran serta kapolres ikut menggalakkan belajar membaca dan berkreasi baik lewat seni maupun lainnya agar menjadi kan masyarakat Mojokerto menjadi pintar dan cerdas.

Ustadzi Rois Kadis Perpustakaan dan arsip menyampaikan pihaknya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua unsur masyarakat maupun pihak Forkompimda yang turut memberi support kepadanya, seperti saat ini "Pustaka Ngopi Bareng, juga ikut mencerdaskan kehidupan Bangsa," ujarnya.

Yang lebih berkesan dalam acara tersebut, Kapolres, Dandim 0815,Maupun Danrem 082, ternyata bisa menyanyi lagu dangdut dengan merdu, lagu yang dibawakan Berjudul Sewu kutho fersi dangdut, dan tidak semua laki laki album dari Basofi Sudirman. (wo)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang PAMMI Ngopi Bareng Bersama Forkompimda, Kapolres dan Dandim Ternyata Bisa Nyanyi Dangdut. . Silahkan membaca berita lainnya.

Jembatan Wear Arafura di Tanimbar Utara Hampir Rampung

Posted: 07 Aug 2018 06:01 PM PDT

LARAT, LELEMUKU.COM - Ini adalah foto terbaru pembangunan Jembatan Wear Arafura di Tanimbar Utara, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku yang hampir rampung.

Jembatan Wear Arafura Sudah Rampung 91 Persen

Posted: 07 Aug 2018 05:11 PM PDT

Jembatan Wear Arafura Sudah Rampung 91 PersenLARAT, LELEMUKU.COM – Jembatan Wear Arafura yang terletak antara Siwahan – Ritabel, Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku sudah rampung 91 persen.

Menurut Site Engineering Manager PT Nindya Karya, Abdjad Agung Artanto, kemajuan pembangunan jembatan tersebut hingga saat ini sudah mencapai 91 persen, yang secara fisiknya sudah tersambung.

"Saat ini semua blockirnya sudah terinstal, sisa satu bentang saja yang belum dicor lantainya, pekerjaan yang sisa cuma itu. Kemudian akan dilakukan pengaspalan dan pekerjaan Minor lain," kata dia kepada Lelemuku.com di ruang kerjanya, pada Senin (6/8).

Ia mengungkapkan PT Nindya Karya dikontrak oleh Dinas Pekerjaan Umun (PU) MTB sejak bulan  Desember tahun 2016 hingga 27 November 2018 ini. Namun pihaknya tetap optimis untuk adanya percepatan perampungan jembatan tersebut sebelum masa kontrak berakhir, yaitu akhir bulan September atau awal bulan November.

Artanto pun mengaku jembatan yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo ini awalnya direncananya akan rampung pada bulan Mei mendatang, namun tertunda akibat kendala cuaca hujan deras yang terjadi selama awal dan pertengahan tahun 2018 dan pengadaan material bangunan yang didatangkan dari Jawa.

"Kalau memang kita bisa kerjakan lebih cepat, kita masih optimis bisa ada percepatanlah. Ini kan ada kendala hujan, cuaca dan pengadaan barang. Semoga akhir September atau awal November sudah selesai," ungkap Artanto.

Jembatan yang bernama adat Tita Waralan atau Leta Koraan ini menelan anggaran mencapai Rp123 miliar ini menggunakan struktur beton pra tegang atau Prestressed Bridge Structure dengan panjang bentangan 45,6 meter (m), sedangkan panjang jembatan tersebut adalah 323 m dengan 2 abutmen atau pangkal jembatan dan 6 pir atau pilar.

Total panjang pembangunan jika digabung dengan panjang jalan dari Siwaan ke Larat dan termasuk jembatan adalah 828 m. (Albert Batlayeri)

Tuntutan Formapp Mabar, “BTNK jangan kangkangi undang undang konservasi untuk kepentingan investor”.

Posted: 07 Aug 2018 04:32 PM PDT

KetFoto : Aksi Damai Formapp tolak investor dari kawasan TNK

MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN l       Jakarta – Selasa, (07/08), Forum Masyarakat Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar) Nusa Tenggara Timur (NTT) siang tadi  menolak pembangunan tempat istirahat (Rest Area) dan tempat makan (Restaurant) di dalam kawasan konservasi Taman Nasional Komodo (TNK)

Penyebabnya,  pulau Rinca  dan Padar yang adalah kawasan TNK, saat ini sedang dikelolah oleh PT. Komodo Segara Lestari (KSL) dan PT. Komodo Wildlife Ecotourism dengan total  luas area 21,1 Ha.

Adapun tuntutan Formapp Mabar pada aksi damai siang tadi sebagai berikut; Pertama, penguasaan (pengelolaan) pihak swasta atas titik-titik strategi dalam kawasan Taman Nasional Komodo tidak membawa manfaat terhadap masyarakat dalam kawasan itu dan untuk masyarakat Manggarai Barat pada umumnya.

Masalah yang muncul justru terjadi privatisasi dan pencaplokan sumber daya publik atas lahan dalam kawasan TNK.
Formapp Mabar mengisahkan pengalaman buruk pernah terjadi tahun 2003 sampai 2012. Saat itu TN Komodo pernah dikelola PT. Putri Naga Komodo (PNK) dengan mengantongi SK Kemenhut bernomor: 195/menhut-ii/2004 tanggal 9 september 2003. PT PNK diberikan izin untuk pengusahaan pariwisata alam ( IPPA) selama 30 tahun terhitung sejak 2004 sampai dengan 2034. Namun setelah 10 tahun beroperasi, perusahaan ini bubar tanpa ada pertangungjawaban publik yang jelas.

Yang muncul kepublik justru konflik antara perusahaan dan departemen keuangan terkait dana konservasi sejumlah Rp.16.000.000.000. Tidak hanya itu, pada bulan mei 2015 beredar luas berita yang menunjukan adanya pengklaiman atas pulau Mawan oleh Feisol Hasim pemilik Alam Kul-Kul. Diketahui, Pulau Mawan terletak dalam kawasan TNK.

Kedua, kehadiran pihak swasta dalam pengelolaan kawasan TNK, akan menambah beban penderitaan bagi masyarakat terutama nelayan dalam kawasan termasuk para pelaku usaha wisata lokal ,Jika ini yang terjadi, maka ragam usaha masyarakat setempat seperti homestay, penginapan, kapal wisata dan naturalist guide akan tersingkir dengan sendirinya.

Ketiga, realisasi proyek fisik seperti villa, homestay dan tempat publik fisik lainnya dalam kawasan TNK akan membawa dampak buruk pada keberlanjutan kealamiahan kawasan.

Keempat, dalam tataran kebijakan dan regulasi, terkesan, pemerintah pusat melalui Balai Taman Nasional Komodo dan pemerintah daerah kabupaten Manggarai Barat tidak berpihak pada masyarakat dalam kawasan TNK.

Kelima, alasan penolakan lain, yang paling teknis dan sederhana adalah menghindari masuknya pihak swasta (investor) untuk mengelola kawasan konservasi Taman Nasional Komodo. Sebab, jika mengizinkan dua perusahaan swasta ini mengelola kawasan TNK bukan tidak mungkin pihak swasta lain akan berbondong-bondong merebut akses dan manfaat pembangunan yang seharusnya dinikmati masyarakat setempat.

Keenam, alasan yang paling mendasar adalah kehadiran taman nasional komodo dengan tujuan konservasi bukan investasi.

Ketujuh, investasi untuk tujuan pengembangan pariwisata dalam TNK sudah pasti menambah penderitaan dan kesengsaraan saudara-saudara kita yang hidup dalam kawasan itu.

Terksit polemik  ini, melalui pesan whatsapp oborkeadilan.com meminta penjelasan kepala Balai Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan. Menurutnya , Pengelolaan kawasan konservasi didasarkan pada zonasi dan rencana pengelolaan. Dalam zona pemanfaatan, dibagi kedalam 2 ruang, yaitu ruang publik dan ruang usaha. Ruang usaha diperuntukan utk privat sektor (swasta) dalam rangka menunjang pengembangan pariwisata alam.

Dasar aturannya adalah UU No. 5 Tahun 1990, PP. No. 28 Tahun 2011 tentang  pola pengelolaan KSA dan KPA, juga PP. No. 36 Tahun 2010 tentang pengusahaan pariwisata alam dan Permenhut No P. 48 Tahun 2010.

Mengenai konsep pengembangan pariwisata alam di kawasan konservasi khususnya Taman Nasional Komodo tentunya ada batasan - batasan Yang  semuanya diatur melalui  peraturan perundamg undangan.

"Keberadaan mereka (PT.Segara Komodo Lestari dan PT.Komodo Wildlife Ecotourism -red) salah satunya harus dapat memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat dalam kawasan. Kalo berbicara kewajiban perusahaan tentu sangat  banyak" kata Budi.

Pihaknya juga menjelaskan salah satu dari syarat Yang harus dilakukan mereka adalah dengan merekrut tenaga kerja lokal se besar 80% dan harus berasal dari  masyarakat lokal, selanjutnya menyangkut keuntungan hasil pengelolaan perusahaan sebesar 5% per tahun wajib di berikan kepada  desa di sekitar kawasan TNK disamping kewajiban utama seperti wajib melakukan kegiatan perlindungan pengamanan kawasan, upaya konservasi dan pemberdayaan masyarakat.

"Kami sangat memahami kondisi saat itu. banyak pembelajaran dan itu bagian dr sejarah perjalanan pengelolaan TNK", ucap Kepala BTNK.

Kendati pihak BTNK beralassn, Formapp Manggarai Barat tetap melihat ini sebagai bentuk  jeratan kebijakan terhadap undang undang konservasi, warga dalam kawasan TNK bukan hanya dilarang untuk mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada (mendirikan sekolah, melaut dan membuka akses jalan), tetapi bahkan secara sistematis menyingkirkan warga dalam kawasan itu sendiri.

Hal ini menjadikan para pihak menentang keras rencana realisasi proyek usaha jasa dan sarana wisata alam yang dilakukan oleh PT. Segara Komodo Lestari di loh buaya pulau Rinca dan PT. Komodo Wildlife Ecotourism di pulau Padar dan loh liang pulau Komodo.

Dengan demikian, segala apapun bentuk investasi yang terjadi dalam TNK, sudah jelas tidak sesuai dengan tujuan awal kehadiran TNK sebagai area konservasi. (Louis Mindjo)
Editor :  Raharja
Penanggung Jawab Berita : Obor Panjaitan
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Tuntutan Formapp Mabar, "BTNK jangan kangkangi undang undang konservasi untuk kepentingan investor". . Silahkan membaca berita lainnya.

Danrem 151/Binaiya : Tatap Muka Dengan Komponen Masyarakat Pulau Saparua

Posted: 07 Aug 2018 04:28 PM PDT

Soedarmo Ajak Pemabuk Alkohol Jadi Pecandu Kopi Papua

Posted: 07 Aug 2018 04:21 PM PDT

Soedarmo Ajak Pemabuk Alkohol Jadi Pecandu Kopi PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua Soedarmo mengajak para pemabuk (orang yang biasa mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan), untuk dapat mengubah kebiasaan buruk itu dengan hal yang lebih positif, diantaranya seperti menjadi "pecandu" kopi.

Dengan meminum kopi, lanjut dia, efek yang ditimbulkan adalah membuat stamina tubuh menjadi lebih prima. Sebaliknya mengkonsumsi minuman keras secara berlebih justru menyebabkan menurunnya kemampuan mental seseorang.

"Bahkan bisa berujung pada perbuatan yang mengarah ke kriminal. Makanya, anak muda maupun masyarakat Papua saya ajak untuk mulai mengarah pada kegiatan yang positif, seperti gemar minum kopi."

"Bahkan saya yakin kalau para generasi muda dan masyarakat bisa merubah kebiasaan dari pemabuk menjadi peminum kopi di rumah atau di cafe maupun kedai-kedai, maka ini bisa mengalihkan mereka dari yang tadinya kerap miras menjadi suka minum kopi. Sehingga angka kasus kriminal pun akan bisa ditekan," terang Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.

Dia meyakini kegiatan festival kopi pertama di Papua  yang baru saja dilaksanakan itu, akan sangat baik jika dilaksanakan minimal setahun sekali. Dengan begitu, paradigma masyarakat menjadi warga yang gemar minum kopi lokal akan bisa diwujudkan.

Sebab selain mampu merubah paradigma pemabuk menjadi peminum kopi, juga diyakini mampu mengurangi tingkat kecanduan generasi muda Papua terhadap narkoba dan sejenisnya.

"Sudahlah anak muda, daripada narkoba atau hirup lem yang kadang-kadang saya lihat ada di pinggir jalan, lebih baik jadi penggemar kopi. Sebab baik miras, narkoba maupun sejenisnya dipastikan tidak akan memberikan masa depan yang cerah kepada seseorang."

"Sebaliknya kehancuran yang akan menimpa mereka apalagi jika tindakan itu disertai dengan perbuatan kriminal yang merugikan orang lain," tegasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Papua kerja sama dengan Pemprov Papua serta pihak perbankan menggelar festival kopi yang pertama, di Halaman Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Kota  Jayapura, pekan lalu.

Penjabat Gubernur berjanji akan segera mempromosikan salah satu komoditi andalan bumi cenderawasih itu. Sebab dia menilai kopi Papua tak kalah dengan buatan daerah bahkan negara lain. Bahkan kopi Papua memiliki prospek yang baik untuk meningkatkan perekonomian daerah.

"Saya tahu betul bahwa kopi Papua tidak kalah dari daerah lainnya di Indonesia, termasuk luar negeri. Saya sudah bandingkan kopi dari Kolombia dengan Papua, ternyata kopi kita masih lebih enak."

"Makanya promosi nanti akan dilakukan di luar negeri melalui mitra kita yang saat ini hadir. Sebab nanti akan ada pameran kopi di Boston USA, tetapi pada September nanti saya akan kirim tim ikuti pameran kopi dibawah Menara Eiffel, Perancis," tuturnya disela-sela kegiatan itu. (DiskominfoPapua)

Soedarmo Ajak Pemabuk Alkohol Jadi Pecandu Kopi Papua

Posted: 07 Aug 2018 04:16 PM PDT

Soedarmo Ajak Pemabuk Alkohol Jadi Pecandu Kopi PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua Soedarmo mengajak para pemabuk (orang yang biasa mengkonsumsi minuman keras secara berlebihan), untuk dapat mengubah kebiasaan buruk itu dengan hal yang lebih positif, diantaranya seperti menjadi "pecandu" kopi.

Dengan meminum kopi, lanjut dia, efek yang ditimbulkan adalah membuat stamina tubuh menjadi lebih prima. Sebaliknya mengkonsumsi minuman keras secara berlebih justru menyebabkan menurunnya kemampuan mental seseorang.

"Bahkan bisa berujung pada perbuatan yang mengarah ke kriminal. Makanya, anak muda maupun masyarakat Papua saya ajak untuk mulai mengarah pada kegiatan yang positif, seperti gemar minum kopi."

"Bahkan saya yakin kalau para generasi muda dan masyarakat bisa merubah kebiasaan dari pemabuk menjadi peminum kopi di rumah atau di cafe maupun kedai-kedai, maka ini bisa mengalihkan mereka dari yang tadinya kerap miras menjadi suka minum kopi. Sehingga angka kasus kriminal pun akan bisa ditekan," terang Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.

Dia meyakini kegiatan festival kopi pertama di Papua  yang baru saja dilaksanakan itu, akan sangat baik jika dilaksanakan minimal setahun sekali. Dengan begitu, paradigma masyarakat menjadi warga yang gemar minum kopi lokal akan bisa diwujudkan.

Sebab selain mampu merubah paradigma pemabuk menjadi peminum kopi, juga diyakini mampu mengurangi tingkat kecanduan generasi muda Papua terhadap narkoba dan sejenisnya.

"Sudahlah anak muda, daripada narkoba atau hirup lem yang kadang-kadang saya lihat ada di pinggir jalan, lebih baik jadi penggemar kopi. Sebab baik miras, narkoba maupun sejenisnya dipastikan tidak akan memberikan masa depan yang cerah kepada seseorang."

"Sebaliknya kehancuran yang akan menimpa mereka apalagi jika tindakan itu disertai dengan perbuatan kriminal yang merugikan orang lain," tegasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia Perwakilan Papua kerja sama dengan Pemprov Papua serta pihak perbankan menggelar festival kopi yang pertama, di Halaman Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Kota  Jayapura, pekan lalu.

Penjabat Gubernur berjanji akan segera mempromosikan salah satu komoditi andalan bumi cenderawasih itu. Sebab dia menilai kopi Papua tak kalah dengan buatan daerah bahkan negara lain. Bahkan kopi Papua memiliki prospek yang baik untuk meningkatkan perekonomian daerah.

"Saya tahu betul bahwa kopi Papua tidak kalah dari daerah lainnya di Indonesia, termasuk luar negeri. Saya sudah bandingkan kopi dari Kolombia dengan Papua, ternyata kopi kita masih lebih enak."

"Makanya promosi nanti akan dilakukan di luar negeri melalui mitra kita yang saat ini hadir. Sebab nanti akan ada pameran kopi di Boston USA, tetapi pada September nanti saya akan kirim tim ikuti pameran kopi dibawah Menara Eiffel, Perancis," tuturnya disela-sela kegiatan itu. (DiskominfoPapua)

Danrem 151/Binaiya Beri Wasbang kepada Paskibra Kota Ambon

Posted: 07 Aug 2018 04:08 PM PDT

Capres ideal Versi Milenial

Posted: 07 Aug 2018 04:02 PM PDT

                           Capres ideal Versi Milenial



JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN, Selasa 7 Agustus 2018. Semakin dekatnya Pendaftaran Capres dan Cawapres di tanggal 10 Agustus Nanti, Rumah Milenial Pun ikut meramaikan dengan mengadakan diskusi Capres Cawapres ideal Versi Generasi Milenial di Riung Sunda Jln Cikini Raya Jakarta Pusat.

Beberapa Narasumber yang diundang Panitia Salah satunya ialah Gus Yaqut Cholil Qoumas (Ketum GP Anshor) yang jarang berbicara soal politik ini pun menggapi dengan joke joke segar yang cukup santai namun berisi " Kita itu sering bicara tentang Ormas dan Gerakan Radikal....Saat ini Pemerintah punya 3 Problem serius salah satunya tentang Populisme Islam, Kita sering gelisah dengan cara cara Kelompok Populisme Islam ...Islam itu tidak mengajarkan tentang Permusuhan kalau merebut kelompok Milenial ini Gampang gampang susah...kalau kita tidak jelas dengan Politik maka Negara kita akan diisi yang tidak jelas juga" Ungkap Ketum GP Anshor yang biasa di panggil Gus Yaqut.

"Kunci Merebut Milenial itu harus Praktis tidak usah berbelit belit, Indonesia itu demoktratis Generasi Milenial tidak suka dengan yang menipu..anak muda suka yang baru....barang siapa yang kebaruan maka akan disukai milenial" Tutup Gus Yaqut (David)
Editor  : Raharja
Penanggung Jawab Berita :  Obor Panjaitan
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Capres ideal Versi Milenial . Silahkan membaca berita lainnya.

Rembuk Nasional "Prabowo Calon Presiden RI"

Posted: 07 Aug 2018 04:02 PM PDT

Rembuk Nasional "Prabowo Calon Presiden RI"

JAKARTA | MEDIA NASIONAL OBOR KEADILAN, Selasa 7 Agustus 2018. Persaingan dalam merebut suara kaum milenial ini cukup menarik dengan banyaknya cara maupun diskusi diskusi yang dilakukan salah satunya Rembuk Nasional dan Deklarasi Calon Presiden RI Prabowo Subianto 2019 di Cafe Up2Yu jln Cikini Jakarta Pusat.

 Jenderal (Purn) Djoko Santoso yang didaulat sebagai Narasumber banyak menyoroti tentang Keadaan Negara  dan Kapitalis serta Memilih Pemimpin harus yang Pancasilais yang cara berpikir dan bersikap merupakan satu kesatuan.

Sedangkan Andre Rosaidi (Politisi Gerindra) mengatakan " Yang di butuhkan Generasi Milenial ialah Ekonomi yang tumbuh, Pak Prabowo sudah memutuskan siapa wakilnya.(David)
Editor : Raharja
Penanggung Jawab Berita: Obor Panjaitan



Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Rembuk Nasional "Prabowo Calon Presiden RI" . Silahkan membaca berita lainnya.

DKP Ambon Gelar Lomba Masak Ikan Nusantara

Posted: 07 Aug 2018 03:31 PM PDT

DKP Ambon Gelar Lomba Masak Ikan NusantaraAMBON, LELEMUKU.COM - 30 orang jadi kontestan Lomba Masak Ikan Nusantara dalam rangka Menuju Istana yang diselenggarakan Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kota Ambon, Provinsi Maluku pada Senin (6/8) di pelataran Ambon City Center (ACC).

Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dalam sambutannya sebelum membuka lomba mengatakan, 30 kontestan yang mengikuti lomba adalah merupakan hasil audisi yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu terhadap ratusan peserta yang mendaftar.

Dijelaskan, ada 10 Kota yang dipilih untuk melaksanakan Lomba Masak Ikan Nusantara Tahun 2018, namun hanya 6 kota yang siap untuk pelaksanaannya, salah satunya Kota Ambon. Pemenang Lomba Masak Ikan kali ini akan mewakili Kota Ambon untuk berlaga dengan 5 kota lainnya yang mana dari 6 kontestan tersebut akan dicari 1 pemenang yang nantinya akan menyajikan menu kemenangannya kepada Bapak Presiden RI pada tanggal 17 Agustus nanti.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Theofransus Litaay mengatakan, lomba yang dilaksanakan merupakan rangkaian peringatan 73 tahun RI merdeka dan pelaksanaan inpres nomor 1 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat dan konsumsi ikan bagian dari hidup sehat.

Dikatakannya,Kota Ambon layak jadi kota ikan nasional tanpa perlu adanya pencanangan, karena maluku sebagai lumbung ikan, dimana 35 persen produk ikan nasional berasal dari Maluku.

Diketahui, Juri pada Lomba Masak Ikan Nusantara (LMIN) antara lain, Isyana Atiningmas dari Femina Grup, Debby Louhenapessy selaku Ketua Tim Penggerak PKK dan Faisal Lanin yang merupakan Chef dari Masak TV.

Pemenang LMIN antara lain; Juara 1 Agsyela Siahaya dengan menu Jus Tunaga Ambon, Juara 2 Lili bin Soleman dengan menu Kerapu Rol Fantastic, Juara 3 Febby Solaiman dengan menu Ice Cream Ikan Tuna, Harapan 1 Magdalena T dengan menu Singkong Goreng Tuna Keju, Harapan 2 Sintje Toumahuw dengan menu Puri Salju Dalam Parahu, Harapan 3 Welfie Aipassa dengan menu Pai Tuna Sagu. (DiskominfoAmbon).

Soedarmo Segera Buat Rencana Aksi Pengelolaan Sagu di Papua

Posted: 07 Aug 2018 03:21 PM PDT

Soedarmo Segera Buat Rencana Aksi Pengelolaan Sagu di PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua Soedarmo menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk segera menyusun rencana aksi pengelolaan sagu, yang dinilai mampu berperan meningkatkkan ekonomi daerah, memperbaiki taraf hidup masyarakat serta mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Ia menilai, prospek pengelolaan sagu amat sangat menjanjikan di masa mendatang. Apalagi komoditi itu memiliki keunggulan dibandingkan jagung, beras, ubi, kedelai dan lainnya.

"Sehingga demikian, perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah terkait pengelolaannya. Makanya, saya lihat perlu ada rencana aksi supaya tahu lembaga apa berbuat apa? Kemudian pengelolaannya ini mau dibuat home industri dulu atau bagaimana."

"Lalu menetapkan berapa kabupaten sebagai wilayah induk role model pengelolaan sagu dalam rencana aksi itu. Sehingga baik pengelolaan hingga pemasarannya akan lebih jelas dan sesuai target maupun sasaran yang dituju," terang Soedarmo di Jayapura, disela-sela rapat bersama bupati maupun OPD terkait, terkait pengelolaan pangan lokal di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (2/8).

Setelah menuntaskan rencana aksi, Gubernur menyebut bakal menindaklajutinya dengan menerbitkan sebuah instruksi atau peraturan daerah yang mendukung pengelolaan sagu secara massal di bumi cenderawasih.

"Tapi yang tak kalah penting adalah kita harus menentukan dulu pasarnya. Apakah nanti kita melalui pasar lokal atau ekspor, tentu ini harus diputuskan. Sebab kalau ekspor pun, kita sudah bisa mengirim kepada rekanan dari salah satu peneliti Universitas Cenderawasih I Made Budi di Tiongkok."

"Makanya, saya imbau semua pihak terkait baik bupati maupun SKPD agar semuanya bersemangat mendukung pengelolaan sagu di Papua," harapnya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pula pihaknya akan bertemu dengan pimpinan Bulog Divre Papua guna meminta agar lembaga tersebut mengakomodir pembelian sagu dari masyaralat.

"Sehingga dengan tidak langsung kita juga memberi pasar bagi masyarakat. Tapi sekali lagi supaya bisa hasilnya ditampung Bulog, maka pemda harus bisa mendorong home industri di kampung-kampung."

"Tentunya ini juga menjadi tugas bupati menggiatkan pengelolaan sagu. Diantaranya membantu dengan menghibahkan alat pengolahan sagu kepada masyarakat di tiap-tiap kampung. Dengan demikian diharapkan tercipta home industri pada tiap-tiap kampung yang nantinya menunjang ekonomi keluarganya serta daerah," ucapnya. (DiskominfoPapua)

Syarif Hadler Lantik 29 Kepsek SD dan SMP se Kota Ambon

Posted: 07 Aug 2018 03:11 PM PDT

Syarif Hadler Lantik 29 Kepsek SD dan SMP se Kota AmbonAMBON, LELEMUKU.COM - Wakil Walikota (Wawali) Ambon, Provinsi Maluku, Syarif Hadler melantik 29 Kepala Sekolah (Kepsek) yang antara lain 21 Kepala Sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan 8 Kepala Sekolah Menengah Pertama,bertempat di Aula SMP Negeri 2 Ambon, Selasa (7/8).

Pelantikan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Walikota No 334 dan 335 Tanggal 6 Agustus Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Dalam Tugas Tambahan Jabatan Kepala Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Tingkat Pertama Dilingkungan Pemerintah Kota Ambon.

Wawali dalam sambutannya setelah melantik para Kepala Sekolah mengatakan, Jabatan yang diterima merupakan amanah yang harus dijaga dan diberlakukan sebaik mungkin guna peningkatan kualitas pendidikan di Kota Ambon.

Wawali menghimbau kepada para Kepala Sekolah untuk dapat menjaga keharmonisan dilingkungan sekolah masing-masing, dengan mengajak para tenaga pendidiknya untuk memperlakukan setiap siswa layaknya anak, tanpa membedakan satu dengan lainnya.

Memasuki era persaingan yang semakin meningkat, Wawali meminta kepada Para Kepala Sekolah untuk mampu menciptakan siswa siswi yang berkualitas dengan konsep belajar yang merangkul demi meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. (DiskominfoAmbon)

Soedarmo Segera Buat Rencana Aksi Pengelolaan Sagu di Papua

Posted: 07 Aug 2018 03:11 PM PDT

Soedarmo Segera Buat Rencana Aksi Pengelolaan Sagu di PapuaJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Penjabat Gubernur Papua Soedarmo menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, untuk segera menyusun rencana aksi pengelolaan sagu, yang dinilai mampu berperan meningkatkkan ekonomi daerah, memperbaiki taraf hidup masyarakat serta mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Ia menilai, prospek pengelolaan sagu amat sangat menjanjikan di masa mendatang. Apalagi komoditi itu memiliki keunggulan dibandingkan jagung, beras, ubi, kedelai dan lainnya.

"Sehingga demikian, perlu mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah terkait pengelolaannya. Makanya, saya lihat perlu ada rencana aksi supaya tahu lembaga apa berbuat apa? Kemudian pengelolaannya ini mau dibuat home industri dulu atau bagaimana."

"Lalu menetapkan berapa kabupaten sebagai wilayah induk role model pengelolaan sagu dalam rencana aksi itu. Sehingga baik pengelolaan hingga pemasarannya akan lebih jelas dan sesuai target maupun sasaran yang dituju," terang Soedarmo di Jayapura, disela-sela rapat bersama bupati maupun OPD terkait, terkait pengelolaan pangan lokal di Sasana Karya Kantor Gubernur Dok II Jayapura, Kamis (2/8).

Setelah menuntaskan rencana aksi, Gubernur menyebut bakal menindaklajutinya dengan menerbitkan sebuah instruksi atau peraturan daerah yang mendukung pengelolaan sagu secara massal di bumi cenderawasih.

"Tapi yang tak kalah penting adalah kita harus menentukan dulu pasarnya. Apakah nanti kita melalui pasar lokal atau ekspor, tentu ini harus diputuskan. Sebab kalau ekspor pun, kita sudah bisa mengirim kepada rekanan dari salah satu peneliti Universitas Cenderawasih I Made Budi di Tiongkok."

"Makanya, saya imbau semua pihak terkait baik bupati maupun SKPD agar semuanya bersemangat mendukung pengelolaan sagu di Papua," harapnya.

Ia menambahkan, dalam waktu dekat pula pihaknya akan bertemu dengan pimpinan Bulog Divre Papua guna meminta agar lembaga tersebut mengakomodir pembelian sagu dari masyaralat.

"Sehingga dengan tidak langsung kita juga memberi pasar bagi masyarakat. Tapi sekali lagi supaya bisa hasilnya ditampung Bulog, maka pemda harus bisa mendorong home industri di kampung-kampung."

"Tentunya ini juga menjadi tugas bupati menggiatkan pengelolaan sagu. Diantaranya membantu dengan menghibahkan alat pengolahan sagu kepada masyarakat di tiap-tiap kampung. Dengan demikian diharapkan tercipta home industri pada tiap-tiap kampung yang nantinya menunjang ekonomi keluarganya serta daerah," ucapnya. (DiskominfoPapua)

Soedarmo Dorong Bulog Papua Beli Hasil Bumi Masyarakat

Posted: 07 Aug 2018 03:06 PM PDT

Soedarmo Dorong Bulog Papua Beli Hasil Bumi MasyarakatJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dalam waktu dekat segera mendorong kerja sama dengan Bulog Divisi Regional (Divre) Papua, agar menampung dan membeli hasil bumi masyarakat dan pedagang lokal.

Hal demikian disampaikan Penjabat Gubernur Papua Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.

Dia memastikan sudah memberi instruksi kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar kerja sama tersebut sudah rampung pada akhir bulan ini. "Sebab kasihan sekali para mama-mama pedagang kita yang jualan sayur di pasar, kalau nanti sayurnya itu harus dibawa kembali ke rumah karena tidak laku."

"Makanya, kita dorong kerja sama supaya Bulog beli lalu diteruskan menjual ke pasar modern. Sehingga mama-mama pedagang ini ada untung. Tapi nanti harus diatur sehingga mereka jual ke bulog dengan harga tidak terlalu mahal, begitu pula dibeli pasar modern dari Bulog dengan harga dengan tidak terlalu mahal," terangnya.

Soedarmo yakin, jika kerja sama ini berjalan maka tak hanya perekonomian rakyat kecil tumbuh, tetapi akan membantu Bank Indonesia dan pemerintah untuk menurunkan angka inflasi (kenaikan harga barang dan jasa secara umum). Apalagi bila hal ini dapat diterapkan di seluruh kabupaten pesisir hingga pegunungan.

Tak hanya itu, Soedarmo juga mengimbau agar dewan kerajinan nasional (Dekranas) Papua agar segera dibuat semacam gedung penampungan hasil karya mama-mama. "Daripada jualan, semisal noken dari pagi sampe malam tidak ada yang beli."

"Nah fungsinya pemerintah melalui Dekranas hadir membantu memasarkan. Kalau tidak laku tidak apa-apa kan kita membantu masyarakat. Pagi sampai malam kena debu dan panas tidak ada yang beli juga memprihatinkan," sebutnya.

Ia juga mengharapkan pihak perbankan yang ada di Provinsi Papua dapat membantu para pedagang lokal di pinggiran jalan, melalui dana CSR.

"Tentu dengan membeli hasil kerajinan mereka. Nah supaya apa, agar bisa terjadi perputaran ekonomi. Namun sekali lagi saya ingatkan kuncinya semua ini bisa berhasil kalau ada kemauan dari kita semua untuk melakuan itu. Kan jalan suda ada tinggal kemauan."

"Contoh kalau ada nasi tapi kita tidak mau makan maka tidak akan termakan. Ini yang saya harap ada kepudulian dari kita semua," imbaunya. (DiskominfoPapua)

Kodim 0815 Mojokerto Persiapkan Upacara Penutupan TMMD Ke-102

Posted: 07 Aug 2018 02:56 PM PDT



MOJOKERTO,Sekilasmedia.com -  Untuk memaksimalkan pelaksanaan upacara penutupan TMMD Ke-102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto yang akan berlangsung Rabu (08/08/2018) di Lapangan Desa Bleberan Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, sejumlah persiapan sudah dilakukan Kodim 0815 Mojokerto.

Salah satu persiapan yang digelar yakni gladi kotor upacara penutupan TMMD dengan Irup Pasilat Siopsrem 082/CPYJ Kapten Inf M. Run Harjono, S.Sos, Selasa (07/08) sore di lokasi yang sama saat upacara pembukaan, yakni Lapangan Desa Bleberan. 

Masih dalam rangkaian gladi kotor, untuk Komandan Upacara dijabat Danramil 0815/13 Kutorejo Kapten Inf Desto Jumeno selaku Komandan SSK TMMD Ke-102 Kodim 0815 Mojokerto dan untuk Danramil 0815/05 Gedeg Kapten Inf Kambali didapuk menjadi Perwira Upacara.   

Dalam gladi kotor tersebut diikuti kerangka pasukan yang akan dilibatkan dalam upacara penutupan, serta dihadiri Para Danramil Jajaran dan Perwira Staf Kodim 0815, Perwakilan Anggota Makodim dan Koramil jajaran. 

Menurut Pasipers Kodim 0815 Mojokerto Kapten Arh Supriyono, saat dikonfirmasi, Selasa (07/08) petang, mengatakan untuk kegiatan upacara penutupan TMMD akan dilaksanakan di Lapangan Desa Bleberan Kecamatan Jatirejo.  "Sesuai rencana yang akan menjadi Irup dalam upacara penutupan tersebut yaitu Kapolda Jatim,"terangnya. 

Pantauan di lapangan, selain gladi kotor sejumlah persiapan lainnya juga dilakukan seperti pemasangan baliho di lapangan upacara, spanduk dan umbul-umbul di sepanjang jalan menuju lapangan upacara dan menuju lokasi TMMD Desa Jembul, yang akan menjadi sasaran peninjauan usai upacara penutupan. 
                                                                              Terlihat di lokasi upacara, sudah tergelar tenda bertuliskan "Bakti Sosial Pengobatan Massal dan Bazaar/Pasar Murah TMMD Ke-102 Kodim 0815 Mojokerto TA. 2018,"tampak pula personel Tim Perhubungan Kodim 0815 sedang mempersiapkan sound system dan sarana prasarana lainnya.(dim/wo)

Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Kodim 0815 Mojokerto Persiapkan Upacara Penutupan TMMD Ke-102 . Silahkan membaca berita lainnya.

Satgas TMMD 102 Mojokerto Rampungkan Pembangunan TPT SDN Jembul*

Posted: 07 Aug 2018 02:56 PM PDT



MOJOKERTO, Sekilasmedia. Com-   Pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT), drainase dan pengerasan halaman sekolah SD Negeri Jembul, salah satu sasaran fisik dalam TMMD Ke-102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto, di Desa Jembul Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, berhasil dirampungkan dengan capaian 100 persen.

Hal ini diungkapkan Danramil 0815/13 Kutorejo Kapten Inf Desto Jumeno, selaku Komandan SSK TMMD Ke-102 Kodim 0815 Mojokerto, saat melakukan pengecekan akhir di SDN Jembul yang menjadi lokasi sasaran fisik tersebut, Selasa (07/08/2018).

"Ini semua berkat kerja keras semua personel yang tergabung dalam Satgas TMMD, sehingga pada hari ke-dua puluh sembilan pelaksanaan TMMD, pembuatan TPT, drainase dan pengerasan halaman SDN Jembul, bisa dituntaskan dengan capaian 100 persen,"tegasnya.

Pengerasan halaman sekolah, pembuatan drainase di SDN Jembul dengan volume 250 meter ini merupakan program Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto yang dikerjakan menjadi satu paket dalam TMMD Ke-102 Kodim 0815 Mojokerto, terangnya.

Demikian pula dengan pembuatan plengsengan atau Tembok Penahan Tanah (TPT) dengan volume 140 meter dengan konstruksi pasangan batu belah ini, jugas sudah dituntaskan.  Hari ini (Selasa, -red) tinggal finishing saja sekaligus membersihkan sisa material yang ada. 

Masih tutur Komandan SSK TMMD, sasaran fisik di SDN Jembul ini dikerjakan SSK TMMD dari SST Kodim 0815 Mojokerto, SST Yonif  Para Raider 503/MK, SST Yon Mekanis 521/DY, Tim Yon Zipur-5 bersama Satgas TMMD lainnya, yakni dari unsur Polri, OPD Pemkab Mojokerto, Ormas FKPPI dan warga masyarakat.

Semoga dengan dibangunnya TPT, drainase dan pengerasan halaman sekolah, akan membantu kenyamanan berlangsungnya proses belajar dan mengajar di SDN Jembul, tanpa harus waswas terjadi longsor atau luapan air walaupun turun hujan. 

Sekarang dari jalan raya ada jalan baru untuk naik ke sekolah walaupun kecil namun lebih datar dan aman, ketimbang sebelumnya hanya ada satu jalan yang kondisinya cukup terjal, pungkasnya.(dim/wo)
Terima kasih karena telah membaca informasi tentang Satgas TMMD 102 Mojokerto Rampungkan Pembangunan TPT SDN Jembul* . Silahkan membaca berita lainnya.

Soedarmo Dorong Bulog Papua Beli Hasil Bumi Masyarakat

Posted: 07 Aug 2018 02:51 PM PDT

Soedarmo Dorong Bulog Papua Beli Hasil Bumi MasyarakatJAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dalam waktu dekat segera mendorong kerja sama dengan Bulog Divisi Regional (Divre) Papua, agar menampung dan membeli hasil bumi masyarakat dan pedagang lokal.

Hal demikian disampaikan Penjabat Gubernur Papua Soedarmo di Jayapura, pekan lalu.

Dia memastikan sudah memberi instruksi kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan agar kerja sama tersebut sudah rampung pada akhir bulan ini. "Sebab kasihan sekali para mama-mama pedagang kita yang jualan sayur di pasar, kalau nanti sayurnya itu harus dibawa kembali ke rumah karena tidak laku."

"Makanya, kita dorong kerja sama supaya Bulog beli lalu diteruskan menjual ke pasar modern. Sehingga mama-mama pedagang ini ada untung. Tapi nanti harus diatur sehingga mereka jual ke bulog dengan harga tidak terlalu mahal, begitu pula dibeli pasar modern dari Bulog dengan harga dengan tidak terlalu mahal," terangnya.

Soedarmo yakin, jika kerja sama ini berjalan maka tak hanya perekonomian rakyat kecil tumbuh, tetapi akan membantu Bank Indonesia dan pemerintah untuk menurunkan angka inflasi (kenaikan harga barang dan jasa secara umum). Apalagi bila hal ini dapat diterapkan di seluruh kabupaten pesisir hingga pegunungan.

Tak hanya itu, Soedarmo juga mengimbau agar dewan kerajinan nasional (Dekranas) Papua agar segera dibuat semacam gedung penampungan hasil karya mama-mama. "Daripada jualan, semisal noken dari pagi sampe malam tidak ada yang beli."

"Nah fungsinya pemerintah melalui Dekranas hadir membantu memasarkan. Kalau tidak laku tidak apa-apa kan kita membantu masyarakat. Pagi sampai malam kena debu dan panas tidak ada yang beli juga memprihatinkan," sebutnya.

Ia juga mengharapkan pihak perbankan yang ada di Provinsi Papua dapat membantu para pedagang lokal di pinggiran jalan, melalui dana CSR.

"Tentu dengan membeli hasil kerajinan mereka. Nah supaya apa, agar bisa terjadi perputaran ekonomi. Namun sekali lagi saya ingatkan kuncinya semua ini bisa berhasil kalau ada kemauan dari kita semua untuk melakuan itu. Kan jalan suda ada tinggal kemauan."

"Contoh kalau ada nasi tapi kita tidak mau makan maka tidak akan termakan. Ini yang saya harap ada kepudulian dari kita semua," imbaunya. (DiskominfoPapua)

Konser OCAS Wujudkan Ambon Sebagai Kota Musik Dunia

Posted: 07 Aug 2018 02:51 PM PDT

Konser OCAS Wujudkan Ambon Sebagai Kota Musik DuniaAMBON, LELEMUKU.COM - Walikota Ambon, Provinsi Maluku Richard Louhenapessy mengungkapkan bahwa konser Kelompok Orkestra dari Spanyol yakni Orquesta de Camara de Siero (OCAS) di Taman Budaya dan Lapangan Merdeka, Sabtu (5/8) lalu merupakan salah satu upaya Pemkot Ambon dalam mewujudkan Ambon sebagai Kota Musik Dunia.

"Ambon telah bekerja keras bersama dengan dukungan penuh Pemerintah Pusat dalam menghelat konser Vinculos di Kota Ambon untuk memperlihatkan bahwa Ambon patut dinobatkan sebagai Kota Musik Dunia oleh UNESCO pada tahun 2019 nanti."

Walikota menyampaikan rasa terima kasihnya secara khusus kepada kelompok orkestra Ocas yang telah mengunjungi Ambon dan kepada Pemerintah Kerajaan Spanyol atas terjalinnya hubungan diplomatik selama 60 tahun.

Orkestra Ocas dalam konser Vinculos di Kota Ambon menyuguhkan penampilan 10 lagu yang mampu mempesona masyarakat Ambon dalam sebuah balutan suasana yang demikian hangat, kasual dan bersahabat, berbeda dengan lazimnya sebuah konser musik orkestra yang digelar di ruang tertutup. Sajian komposisi yang ditampilkan memperlihatkan sebuah refleksi keberagaman dimana lagu-lagu yang dimainkan berasal tidak hanya dari Spanyol, namun juga menghadirkan 3 lagu klasik Maluku dan beberapa komposisi berasal dari negara-negara di Amerika Latin yang memiliki hubungan dengan Spanyol.

Direktur sekaligus konduktor musik orkestra Ocas, Manuel Vasquez mengatakan bahwa penampilan mereka bersama musisi tahuri Hutumuri adalah pengalaman paling berkesan, melalui proses yang cukup rumit, konser kali ini dirasakan begitu seru dan berhasil mempersembahkan harmoni dari dua dunia yang berbeda.

Ditambahkan, Ambon punya banyak potensi musik yang demikian istimewa. Salah satunya adalah sanggar musik Hutumuri dimana para musisi tahurinya mampu berkolaborasi bersama Ocas. Ambon harus memiliki orkestra yang baik dan bagus. Dirinya sangat mendukung Ambon jadi Kota Musik Dunia. (DiskominfoAmbon)

Said Assagaff Canangkan Imunisasi Campak dan Rubella

Posted: 07 Aug 2018 02:26 PM PDT

Said Assagaff Canangkan Imunisasi Campak dan RubellaAMBON, LELEMUKU.COM - Imunisasi Campak dan Rubella atau Campak Jerman di Provinsi Maluku dicanangkan oleh Gubernur Said Assagaf pada hari Selasa (7/8) di MTs Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Pencanangan Imunisasi ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Anak Nasional di Provinsi Maluku. Hari Anak Nasional tahun ini mengusung tema "Anak Indonesia Anak Genius" yang artinya adalah Gesit, berEmpati, Berani, Unggul dan Sehat.

Selain Gubernur dan hadir pula anggota FORPIMDA, Ketua PKK, Kadis Pendidikan, Kakanwil Agama, Dinas Sosial, TNI, Polri, Tokoh Agama dan Masyarat serta perwakilan dari Badan Antaregara PBB Terkait Anak dan Pendidikan atau UNICEF.

Oleh sebab itu dalam pidatonya, Gubernur Maluku Said Assagaf, menekankan pentingnya imunisasi untuk anak-anak agar GENIUS. Diceritakan pula pengalaman masa kecil Gubernur saat diimunisasi cacar di kapal asing 'Hope'. Karena imunisasi beliau terlindungi dari penyakit yang berbahaya.

"Anak-anak Maluku akan mendapatkan hak yang sama seperti 35 juta anak lain di Pulau Jawa dan Madura yang sudah terlebih dahulu mendapatkan imunisasi Campak dan Rubella di tahun 2017. Dengan imunisasi Campak dan Rubella, anak-anak Maluku akan terlindungi dari penyakit yang bisa menyebabkan kesakitan, kecacatan bahkan kematian. Imunisasi ini akan diberikan secara gratis untuk semua anak yang berusia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun di seluruh penjuru Maluku, bahkan sampai ke pulau-pulau terluar," ujar Gubernur.

Ia mengatakan diperlukan target minimal 95 persen anak diimunisasi agar masyarakat dapat terlindungi dari penyakit ini. Bila target 95% tercapai akan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) yang akan melindungi bukan hanya anak-anak dalam cakupan umur 9 bulan sampai dengan 15 tahun, tapi juga bayi-bayi, ibu-ibu muda, dan para lanjut usia yang tidak bisa diimunisasi karena masalah kesehatannya.

"Dengan demikian anak-anak yang hari ini diimunisasi, selain terlindungi dari ancaman virus Campak dan Rubella juga melindungi komunitas sehingga anak-anak tersebut pantas disebut pejuang kesehatan komunitas," papar Assagaff.

Oleh sebab itu, Gubernur mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bahu membahu mensukseskan Kampanye Imunisasi Campak dan Rubella yang diadakan selama bulan Agustus dan September.

"Imunisasi bukan hanya tanggung jawab dari Dinas Kesehatan tapi adalah tugas mulia kita bersama untuk melindungi hak anak Indonesia untuk tetap sehat dan ceria. Dengan mengijinkan anak kita diimunisasi Campak dan Rubella, itu adalah kado Hari Anak terindah bagi anak-anak Maluku," pungkas dia. (HumasMaluku)

Yakobus Lerebulan Juara Lomba Desain Logo TTG 2018

Posted: 07 Aug 2018 02:11 PM PDT

Yakobus Lerebulan Juara Lomba Desain Logo TTG 2018SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Yakobus Lerebulan, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku berhasil meraih juara I, Lomba Desain Logo Teknologi Tepat Guna (TTG) Tahun 2018, yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) MTB.

Lomba yang digelar di Balai Pembinaan Umat (BPU) Sejahtera, Saumlaki, Kecamatan Tanimbar Selatan pada Kamis (2/8), diikuti oleh lima orang peserta. Pemenang pertama pada perlombaan tingkat kabupaten tersebut, kemudian akan mengikuti lomba tingkat provinsi di Kota Ambon, Provinsi Maluku dan selanjutnya akan mengikuti lomba tingkat nasional di Bali pada bulan Oktober 2018.

Pantia penyelenggara menetapkan 4 kategori juara pada lomba desain logo TTG Nasional yakni juara pertama Jack Lerebulan (27), juara kedua Fransiskus Lampiompar (26 ), juara ketiga Toni Ongirwalu (52) dan juara harapan pertama Johanis Puttinela (27).

Kempat peraih juara tersebut diakui memiliki kemapauan untuk mendesain logo TTG sehingga ditetapkan oleh tim juri sebagai peserta terbaik mendesain logo TTG Nasional, juga mampu mempresentasikan dihadapan  para juri serta panitia penyelanggara.

Selain lomba desain logo TTG, Dinas PMD juga laksanakan lomba inovasi pangan lokal yaitu pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan dan yang keluar sebagau juara antara lain, juara I Kelompok PKK Desa Watidal Kecamatan Nirunmas, juara II Kelompok Angin Satradar 245, juara III Kelompok Griya Pelwata. Sedangkan juara harapan I, kelompok Ibu Persit, juara harapan II, Pelwata Irene, juara harapan III oleh Kelompok Lauran, juara harapan IV diraih oleh Kelompok WKRI.

Ketua Tim PKK Kabupaten MTB, Ibu Joice Fatlolon, memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara kegiatan lomba dimaksud. Khusus pembuatan kerupuk berbahan dasar ikan merupakan salah satu bentuk inovasi yang dapat meningkat nafsu makan anak-anak, karena itu tidak sebatas lomba tetapi dapat ditingkatkan lebih banyak untuk diproduksi sehingga dapat menambah penghasilan keluarga.

"tadi saya lihat tidak kalah rasanya dengan kerupuk-kerupak yang dari luar daerah, jadi bisa dikembangkan, dijual dulu untuk lokal untuk meningkatkan penghasilan keluarga, selain nanti ikut lomba di tingkat nasional." harap Joice. (DiskominfoMTB)

Peresmian Pastoran dan Aula Paroku Hati Kudus Yesus di Olilit Barat

Posted: 07 Aug 2018 02:11 PM PDT

Peresmian Pastoran dan Aula Paroku Hati Kudus Yesus di Olilit BaratOLILIT, LELEMUKU.COM - Rumah Pastoran dan Aula Paroki Hati Kudus Yesus di Desa Olilit Barat, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku resmi digunakan setelah diresmikan Uskup Amboina Mgr P.C.Mandagi, MSC. 

Uskup Mandagi yang didampingi Bupati Fatlolon dan Ibu Joice melakukan pengguntingkan pita sebagai tanda resminya bangunan rumah pastoran untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umat paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat. Dalam sambutannya, Mandagi memuji Paroki Hati Kudus Yesus Olilit Barat karena memiliki hati yang tulus dan berkomitmen menyelesaikan bangunan fisik  pastoran tersebut. 

"Ini sarana tempat tinggal pastor, tetapi manfaatnya adalah untuk membangun iman umat dan pembangunan manusia,  dan diharapkan akan berimbas pada perubahan perilaku umat Paroki Hati Kudus Olilit Barat" katanya.

Selanjutnya Bupati Maluku Tenggara Barat menyampaikan proficiat kepada umat dan masyarakat Olilit Barat yang telah berpartispasi dalam menyelesaikan pekerjaan pembangunan Pastoran dengan besar anggaran 1,3 Milayar Rupiah lebih meskipun Pemda hanya bisa membantu memberikan 500 juta lebih.

"Saya bangga karena partispasi umat sangat besar, " kata Bupati

Dikatakan, pembangunan rumah ibadah merupakan tanggungjawab bersama antar Pemerintah dan Umat karena itu merupakan satu kebanggaan tersendiri sekaligus sebagai bukti bahwa penyelesaian pembangunan rumah Tuhan ini menunjukan betapa eratnya persatuan dan kesatuan yang terus terjalin dan terbudaya di Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Sementara itu Ketua panitia pembangunan Pastoran Hati Kudus Olilit Barat dr Juliana Chatarina Ratuanak dalam laporannya mengatakan, Bangunan rumah pastoran lama dibangun sejak tahun 1980. Untuk menujang  acara-acara gereja bersama umat perlu dibangun rumah pastoran yang baru karena bentuk dan kapasitas rumah pastoran yang lama tidak lagi menampung berbagai kegiatan umat yang kian terus berkembang dari tahun ke tahun.

Angaran bagi rumah pastoran baru tersebut senilai 1,307,385,000 atau satu milyar tiga ratus tuju juta tiga ratus delapan puluh lima ribu rupiah yang terdiri dari sumbangan Pemda Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebesar Rp. 550,000,000, Sumbangan Umat dan Pemerintah Desa sebesar Rp. 757, 385, 000,-.

"Total anggaran ini belum termasuk sumbangan material pembangunan oleh umat yang diserahkan langsung ke lokasi pembangunan, dengan diselesaikan rumah pastoran ini, maka dilanjutkan dengan pembangunan Aula Paroki pada lantai 3 Rumah Pastoran, dengan estimasi seksi konstruksi membutuhkan biaya sebesar 500 juta rupiah, " lanjutnya. (DiskominfoMTB)